Saturday, July 2, 2016

Kanker Rahim Saya Sembuh

Ibu. Novi Hasmurni
Penderita Penyakit Kanker Rahim

Kelahiran seorang anak merupakan anugerah terbesar bagi seorang ibu. Begitupun dengan saya, kelahiran anak keempat membuat saya dan keluarga sangat bahagia. Walaupun kelahiran anak saya melalui operasi ceasar, rasa sakit itu pun tidak terasa karena kebahagiaan yang saya rasakan sangat besar. Namun kebahagiaan itu sekejap pudar karena setelah melahirkan, tiba-tiba rambut saya  
rontok dan semakin lama kian menipis. Hal itu membuat saya panik dan menjalankan pemeriksaan medis tepatnya Juli-1995 ternyata kesedihan saya tidak berhenti sampai disini. Setelah pemeriksaan medis dilakukan, saya mendapatkan vonis dari salah seorang dokter yang membuat saya sedih, Kanker Rahim ternyata penyakit saya. Hasil pemeriksaan itu dijelaskan oleh dokter bahwa ada sel kanker yang sudah berakar dalam rahim saya. Setelah pemeriksaan itu, dokter menyarankan untuk melakukan operasi pembersihan agar sel-sel kanker itu dapat dibuang dari rahim saya. Karena faktor perekonomian (biaya), rasa takut dan belum kuat untuk merasakan sakitnya, saya pun menolaknya. Ketika saya sedang ke Bandung, pertemuan saya dengan ibu Nensi (Tomang-Jakarta Barat) merupakan awal saya mengenal matol® , kini persahabatan saya dengan Matol sudah ±13 tahun. Setelah pulang kerumah, ibu Nensi pun mengirimkan brosur Matol dengan lengkap. Kelengkapan informasi dari brosur-brosur matol® yang dikirimkan membuat saya ingin mencoba jamu matol® . Pembelian pertama saya pada saat itu 1 botol matol® maxi dengan dosis yang saya konsumsi 2 sendok makan 3 kali sehari. Setelah pengkonsumsian itu efek yang saya rasakan adalah buang-buang air besar (±5 kali sehari) dan rambut saya semakin rontok. Efek itu membuat saya takut ternyata menurut ibu Nensi, gejala tersebut tidak berbahaya dan pengkonsumsian matol® tetap dijalankan namun dosisnya harus ditambah. Akhirnya karena saya ingin sembuh, dosis saya tambah menjadi 3 sendok makan 3 kali sehari. Otomatis efek samping yang saya rasakan hilang. Selang beberapa minggu saya melihat kotoran yang saya buang, ternyata gumpalan darah sebesar kotoran kambing. Kepanikan pun timbul, tetapi ibu Nensi menyarankan saya jangan berhenti dan tetap lanjutkan pengkonsumsian matol®. Selain itu saya pun memberikan matol® dikepala, agar rambut saya tidak rontok lagi. Alhamdulillah semua usaha yang saya jalankan itu dengan penuh rasa yakin bahwa Allah telah mengirimkan matol® untuk kesembuhan penyakit saya. Terbukti penyakit kanker rahim saya sudah sembuh dan rambut saya sudah tidak rontok bahkan kini sudah mulai tumbuh. Kesembuhan penyakit kanker saya tentunya dari hasil akhir pemeriksaan kesehatan di Laboratorium yang menyatakan bahwa rahim saya sudah sembuh dari kanker. Kesembuhan penyakit kanker saya membuat para dokter terheran, bahkan menanyakan sebelumnya saya berobat kemana? Saya hanya memberikan brosur matol® untuk para dokter-dokter itu. Mereka pun terkejut bahwa jamu matol® ini memang sangat berkhasiat, salah seorang dari mereka pun menjadi anggota pada saat itu.

No comments:

Post a Comment

Bagi Anda yang punya pendapat atau komentar, silahkan isi disini, barangkali gagasan Anda berguna bagi pembaca yang lainnya.